Tahun 2012 adalah tahun dimana kita sudah tidak satu sekolah
lagi. sekarang kita telah jalan masing-masing. Jarak yang begitu jauh semakin
menyulitkan komunikasi kita. Sms hanya ketika ada hal penting, itupun sangat
jarang. Bahkan sekarang Tak ada lagi sms, apalagi telepon. Lewat media
socialpun tak pernah lagi. Gimana kabarmu sekarang??
Inget nggak ketika pertama kali kita ketemu?
ya.. SMA N 9 Yogyakarta sebagai saksinya. Kala itu umur kita masih sama-sama 16
tahun. Belajar di sekolah yang sama adalah anugerah terindah dalam perjalanan
studiku. Gerbang SMA Trapsilla yang mungil itu adalah tempat pertemuan pertama
kita. Hanya memandang, tanpa kata.
Masa
Orientasi pun berlangsung. Yah, walaupun kita satu sekolahan tapi beda kelas.
moving class membuat kita jadi sering ketemu hehe. Pertama kali kita
berinteraksi adalah ketika kita sama-sama membela nama Sleman dalam kejuaraan
tingkat provinsi. Ya tentunya cabang bola basket. Tidak ada komunikasi yang
berarti. Hanya sekedar basa basi dan bercandaan bersama teman-teman yang lain.
Awalnya si, aku nggak mau
masuk ekskul bola basket di SMA 9 Yk, tp entah mengapa ada sesuatu hal yang
mendorong aku untuk masuk ekskul itu. Aku tidak habis pikir, kenapa kamu selalu
datang saat ekskul basket putri. Seperti kurang kerjaan banget, Cuma duduk
dipinggir lapangan sambil ngeliatin anak-anak berlarian. Sampai suatu saat si
pelatihku mengatakan bahwa ada anak didiknya yang tanya tanya tentang aku ke
dia. Dan akhirnya benar, ada satu sms tanpa nama yang masuk ke inbok ku. Lama kelamaan
orang itu mengaku bahwa namanya “RAMA”.. ya aku tau itu namamu. Perbincangan
yang lebih mendalam terjadi lewat sms itu.
Begitu bangganya aku bisa
kenal sama seorang pemain basket handal seperti kamu, seorang pianis hebat, dan
keybordist sekaligus vokalis di sebuah band bersama teman-temanmu. Begitu
popularnya nama I Wayan Arya Bramaji. Sampai aku nggak berani cerita ke
siapapun tentang kedekatan kita. Termasuk ke sahabatku sekalipun.
Hari-hari yang indah aku
lalui bersamamu. Kita berdua. Saat yang paling menyenangkan adalah ketika aku
bermain bola basket sendirian, kamu datang dan kamu menyambut bola usang yang
aku mainkan. Yah, kamu pamer kelebihanmu dalam mengolah bola bundar berwarna
orange itu. Aku grogi banget saat itu main basket berdua dengan dirimu. Hal
seperti itu semakin sering terjadi dihari-hariku.
Yang membuat aku lebih
luluh adalah ketika saat itu untuk pertama kalinya kamu mengundangku untuk
menyaksikan aksi kamu diatas panggung, bukan lagi di lapangan basket. Kamu
menyanyikan lagu “Jaga Selalu Hatimu” dari seventeen. Saat itu perasaanku
benar-benar tidak terdefinisikan.
Semakin hari kita semakin
dekat, setiap kamu ada pertandingan kamu selalu mengajakku untuk mendampingimu.
Minimal bisa menjadi penyemangatmu ketika dilapangan. Sampai suatu saat kamu
kalah, kamu cidera dan kamu nangis. Itu sangat membuatku ikut hancur. Sampai
aku menunjukkan perhatian lebih sama kamu di depan umum. Dan ketakutanku pun
terjadi. Khalayak umum mengetahui tentang kedekatan kita. Aku mendengar banyak
suara. Aku begitu minder. seorang “RAMA” yg luar biasa, menjatuhkan hatinya
sama seorang cewek udik bernama “Tashia”. Aku memutuskan untuk menjauhimu. Tapi
kamu tidak melepasku begitu saja. Dan untuk membuktikan keseriusanmu itu, kamu
menyatakan perasaanmu sama aku. Aku sangat bingung. Apa yang harus aku
katakan?? Sebetulnya hatiku bilang iya. Ya mana ada sih cewek yg mau nolak dia. Tapi ada satu hal yang
membuat aku sangat berat. Iya itulah, kita berbeda. Kepercayaan kita berbeda. Dan
itu menjadi benteng yang sangat tinggi dan sulit untuk aku gapai.. T.T
Tapi hal itu tidak membuat
kamu berhenti untuk memperjuangkan cintamu. Hubungan kita masih tetap baik. Setiap
lewat belakang kelasku, kamu selalu berhenti, membuka jendela dan memandangku. Tapi
aku memalingkan wajahku. Begitu kecewanya dirimu, aku tau.
Dan lama kelamaan aku selalu menghindar dari mu. Sampai kita tidak satu sekolah
lagi dan kita benar2 lost contack. Tapi setiap aku ketemu kamu aku masih salah
tingkah, sampai saat ini. karena “I Wayan Arya Bramaji” alias RAMA adalah hal
terindah saat aku menduduki bangku SMA di SMA 9 Yk. Dan Kamu adalah cowok
terganteng setelah ayahku yang masih terkenang dalam hari-hariku sampai saat ini.. :D